Usai Endus 1 Ton Sabu, Kondisi Anjing Pelacak…Duuuh
Penyelidikan tersebut, lanjut Achmad, terkendala bahasa. Empat awak kapal tidak mengerti bahasa Inggris, hanya paham bahasa Mandarin. ’’Kami datangkan ahli bahasa agar memudahkan penyidikan,’’ ucapnya.
Terkait nama-nama empat orang itu, Achmad mengatakan masih melakukan pengembangan sehingga belum bisa disebutkan.
Pengembangan itu juga terkait dengan dugaan apakah kapal tersebut pernah mengirimkan sabu-sabu ke Indonesia. ’’Jaringannya mana, kami ungkap nanti,’’ ujarnya.
Semula empat warga Taipei tersebut mengaku bahwa kapal yang dinaikinya merupakan kapal milik orang Indonesia.
Setelah dicek, ternyata mereka memasang empat bendera, yakni Singapura, Indonesia, Malaysia, dan China Taipei.
Hal tersebut dilakukan untuk menyamar atau mengelabui petugas patroli laut di beberapa negara.
’’Ternyata modus ini digunakan untuk menyelundupkan sabu-sabu,’’ ungkap Achmad. (ska/c7/kim)
Anjing pelacak berhasil mengendus keberadaan 1 ton sabu-sabu tersebutdi bagian buritan Kapal Sunrise Glory.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Gemerlap Danantara
- Kementrans Siapkan Barelang Jadi Pilot Project Kawasan Transmigrasi Terintegrasi
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN