Usai Lebaran, PAN Rumuskan Konvensi Capres

Usai Lebaran, PAN Rumuskan Konvensi Capres
Partai Amanat Nasional (PAN). Ilustrasi: dokumen JPNN.Com

Padahal, untuk mengajukan capres dan cawapres, parpol tidak hanya melihat dari sisi regulasi.

”Tidak semua peserta pemilu akan mengajukan capres, karena mereka mempertimbangkan elektabilitas partai, perhitungan finansial, dan popularitas calon mereka. Kalau disurvei dapat nomor sepatu, ya untuk apa,” kata Viva mengingatkan.

Alasan ketiga, dengan PT sebesar 0 persen, posisi capres maupun cawapres bisa bersaing dengan kekuatan personal mereka, tanpa harus bergantung pada parpol.

Dalam arti, capres itu nantinya terpilih berkat kekuatan figur, bukan didasarkan pada dukungan parpol semata.

”Dalam arti capres dan cawapres tidak tersandera oleh parpol. Berkompetisi saja secara sehat,” kata Viva.

Alasan terakhir masih terkait dengan aturan UUD 1945. Menurut Viva, ambang batas PT jika tidak dinyatakan dalam UUD.

Justru, dengan pemilu yang serentak, menetapkan angka PT akan menimbulkan masalah baru. ”Dikhawatirkan ada gugatan ke MK,” jelasnya.

Lantas, siapa figur capres alternatif yang akan diajukan PAN? Dalam hal ini, Viva menegaskan sampai saat ini belum ada calon yang diputuskan di internal organisasi. Capres dan cawapres PAN nanti diputuskan melalui konvensi.

Salah satu isu krusial pembahasan RUU Pemilu adalah masalah ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News