Usai Melahirkan, Perhatikan Risiko Psikis

Usai Melahirkan, Perhatikan Risiko Psikis
Usai Melahirkan, Perhatikan Risiko Psikis
PROSES kehamilan dan melahirkan adalah momen terindah bagi seorang wanita. Menjadi ibu adalah dambaan setiap wanita. Karena terlalu gembira, kadang calon ibu dan ayah hanya memikirkan pada nutrisi ibu, agar bayi bisa lahir sehat dan sempurna. Padahal, perawatan pascamelahirkan bagi sang ibu tidak kalah pentingnya.

"Banyak risiko pasca melahirkan yang luput dari perhatian publik. Padahal, penting bagi seorang ibu untuk menjalani periode pascamelahirkan dengan lebih nyaman dan terhindar dari risiko jangka panjang yang bisa berbahaya, tidak hanya bagi ibu tapi juga buah hati," urai dokter specialis kebidanan dan kandungan RS Bunda Jakarta dr Ivan Sini, MD. FRANZCOG, GDRM, SpOG dalam sebuah seminar di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sejumlah risiko pascamelahirkan pun dipaparkan. Mulai dari faktor estetika, seperti timbulnya gangguan pada kulit dan timbulnya scar (jaringan parut) pada luka pasca operasi caesar.

Kemudian masalah kendurnya otot panggul (pelvic prolapse) hingga yang parah adalah keluarnya sebagian rahim dari mulut vagina (vaginal prolapse). Dari sisi psikologis juga, kata Ivan, adanya post natal blues hingga yang terberat masuk ke dalam fase depresi akibat tekanan pasca melahirkan.

PROSES kehamilan dan melahirkan adalah momen terindah bagi seorang wanita. Menjadi ibu adalah dambaan setiap wanita. Karena terlalu gembira, kadang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News