Usai Melahirkan, Perhatikan Risiko Psikis

Usai Melahirkan, Perhatikan Risiko Psikis
Usai Melahirkan, Perhatikan Risiko Psikis
Pada masa kehamilan, terjadi perubahan hormonal yang cukup drastis dalam diri seorang wanita. Sehingga, bagi sebagian wanita hamil timbul sejumlah penyakit kulit. "Tapi tidak banyak wanita hamil yang mengetahui bahwa gangguan pada kulit itu akibat perubahan hormonal dalam tubuh. Sehingga ada di antara mereka yang tidak melakukan perawatan terhadap perubahan di kulitnya, tapi ada sebagian yang melakukan perawatan tanpa pendampingan dari dokter, sehingga memperparah kondisi kulit," beber dr Amaranila Lalita Drijono, Sp.KK, spesialis dermatologis.

Menurutnya, ada sejumlah penyakit kulit yang bisa timbul saat kehamilan. Yaitu, herpes gestationes dengan rasa gatel dan perih seperti cacar air pada bagian tubuh, kaligata dengan gatal yang timbul pada kulit dan membentuk benjolan-benjolan, khlasma gravidarium yaitu bercak hitam pada kulit leher dan ketiak, polymorphous eruption dengan rasa gatal yang luar biasa selama hampir 24 jam, acne (jerawat), dan strechchmark (selulit), bahkan hingga varises pada skala yang lebih berat.

"Untuk khlasma gravidarium umumnya akan hilang dengan sendirinya pasca melahirkan dalam jangka waktu 6 bulan. Kecuali berkelanjutan disebut melasma. Sedangkan yang lain sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter kandungan dan dokter kulit," kata dokter pemilik klinik kesehatan perempuan pertama di Indonesia itu.

Tidak hanya gangguan kulit, tapi yang lebih parah dari itu adalah bahwa wanita yang sudah melahirkan pasti mengalami kendurnya otot panggul dan kemungkinan mengalami post natal blues hingga depresi pasca melahirkan. "Jadi sakit fisik dan psikis dalam jangka panjang bisa saja menimpa seorang ibu. Hal itu jangan lagi dianggap enteng," tegas Ivan.

PROSES kehamilan dan melahirkan adalah momen terindah bagi seorang wanita. Menjadi ibu adalah dambaan setiap wanita. Karena terlalu gembira, kadang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News