Usai Pesta Pernikahan: Dua Tewas dan Tiga Kritis, Begini Kronologinya

Usai Pesta Pernikahan: Dua Tewas dan Tiga Kritis, Begini Kronologinya
Salah satu korban bentrok antara pemuda Kelurahan Toboko dan Kelurahan Kota Baru Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate Provinsi Maluku Utara (Malut), Minggu (10/1) dini hari sekitar pukul 04.10 WIT. FOTO: Malut Post/JPNN.com

Menurut salah satu saksi mata, Alwi Alhadad (61) warga Kelurahan Toboko saat ditemui Malut Post (Grup JPNN.com) di rumah duka Dedi Ridwan, mengaku jika dirinya melihat langsung aksi penembakan yang dilakukan anggota polisi.

“Saat mobil dalmas tiba, polisi langsung membuang gas air mata ke arah warga Toboko, dan saya juga melihat ada dua orang anggota polisi yang berdiri jongkok dengan senjata lengkap, melepaskan tembakan ke arah pemuda Toboko,” kisahnya.

“Saat mereka menembak, saya melihat Dedi Ridwan langsung tergeletak di atas aspal. Saya saat itu merasa kasihan, langsung menghampiri Dedi dengan mengangkat kedua tangan saya, namun pihak kepolisian masih juga mengeluarkan tembakan ke arah saya. Sayapun langsung tak sempat menolong Dedi, karena saya takut kena tembakan, tapi saya sempat melihat Dedi kena tembakan di bagian pelipis atasnya,” ujar Alwi.

Dia juga menyesali dengan aksi anggota Dalmas Polres Ternate tersebut. "Kami sesalkan aksi yang dilakukan itu, kenapa tidak membuang tembakan peringatan, tetapi langsung membuang tembakan gas air mata dan tembakan peluru tajam ke arah warga Toboko. Dan lebih sadis lagi, ada warga yang terseret menggunakan mobil dalmas" sesal Alwi.

Menyikapi aksi anggotanya, Kapolres Ternate, AKBP Kamal Bahtiar, menegaskan, pihaknya anak mengusut tuntas aksi penembakan yang diduga kuat dilakukan anak buahnya tersbeut. “Bukti-bukti sementara kita kumpulkan, begitu juga dengan saksi-saksi. Mereka di antaranya 5 personil Dalamas, dan satu orang warga Toboko,” terang Kamal.

Dalam jumpa pers di Kantor Polres kemarin (10/1), Kamal justru membantah jika anggotanya yang melakukan penembakan.

“Intinya, kita sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), sebab amunisi yang digunakan anggota kita itu peluru karet,” bantah Kapolres.

Pasalnya, dari barang bukti yang didapatkan, kata Kapolres, tidak hanya  amunisi V2 Sabhara, yakni varaian yang  dikhususkan untuk kepolisian melumpuhkan bukan membunuh. 

TERNATE – Bentrok antara pemuda Kelurahan Toboko dan Kelurahan Kota Baru Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate Provinsi Maluku Utara (Malut)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News