Usul Namai Kabinet Persatuan Nasional atau Kabinet Trisakti

jpnn.com - JAKARTA - Kelompok relawan pendukung Joko Widodo menyadari bahwa persatuan adalah syarat mutlak untuk mengawal pemerintahan Jokowi-JK dan pembangunan Indonesia.
Mereka juga akan terus memastikan proses rekonsiliasi akan terus berlangsung untuk menyatukan kembali rakyat Indonesia yang sempat terbelah karena perbedaan pilihan dalam pilpres yang lalu.
Di sisi lain, juga harus dipastikan tidak ada tekanan dan proses tukar konsesi dalam rekonsiliasi.
Demikian disampaikan Ketua Umum Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), Antonius Iwan Dwi Laksono, dalam keterangan yang diterima redaksi Sabtu malam (23/8).
“Safari politik relawan Jokowi JK menjadi salah satu operasional politik untuk mewujudkan persatuan Indonesia. Dengan mengunjungi dan bertukar pikiran untuk pembangunan Republik Indonesia kepada seluruh partai politik pendukung Jokowi JK, elemen non-parpol pendukung Jokowi JK bahkan parpol dan non-parpol pendukung Prabowo-Hatta juga harus dilakukan, demi persatuan nasional,” ujarnya.
Iwan juga mengusulkan nama yang mencerminkan persatuan untuk kabinet Jokowi-JK, yaitu Kabinet Persatuan Nasional atau Kabinet Trisakti.
Iwan juga mengingatkan agar tidak terjadi tekanan maupun konsensi terselubung dari elemen pendukung Jokowi-JK, kekuatan modal, pengusaha dan perusahaan yang selama ini mendukung Jkowi-JK.
Iwan yang juga kerap disapa IDL berharap pembangunan Indonesia bisa berjalan secara mandiri, kompetitif dan adil. Agar koalisi tanpa syarat bisa diterapkan secara menyeluruh agar tercapai kedaulatan dan kemandirian nasional sesuai prinsip berdikari. (RMOL/dem]
JAKARTA - Kelompok relawan pendukung Joko Widodo menyadari bahwa persatuan adalah syarat mutlak untuk mengawal pemerintahan Jokowi-JK dan pembangunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif
- Adinkes Dorong Pemanfaatan Dana Desa untuk Penuntasan Stunting
- Biaya Haji Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia