Usut Korupsi Bupati Ade, KPK Garap Petinggi Pemkab Bogor
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengagendakan pemeriksaan sejumlah petinggi dan PNS di lingkungan Pemkab Bogor, Senin (20/6).
Mereka akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap laporan keuangan Pemkab Bogor kepada BPK.
Saksi yang diperiksa ialah Kepala BPKAD Teuku Mulya, Sekretaris BPKAD Andri Hadian, Subkoordinator Pelaporan BPKAD Hanny Lesmanawaty, dan Kasubag Penatausahaan Keuangan Setda Ruli Faturahman.
Ada juga Inspektur Kabupaten Bogor sekaligus mantan Kepala BPKAD Ade Jaya Munadi, ajudan bupati Anisa Rizky Septiani, Staf di Setda Kiki Rizki Fauzi, dan Kabid AKTI BPKAD Wiwin Yeti Haryati.
"Saksi diperiksa terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi suap pengurusan laporan keuangan Pemkab Bogor tahun anggaran 2021," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan Bupati Bogor Ade Yasin dan tujuh orang lainnya sebagai tersangka.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan Bupati Bogor Ade Yasin dan tujuh orang lainnya sebagai tersangka.Ade menjadi tersangka pemberi uang dalam kasus dugaan suap pengurusan laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021.
Selain Ade, pemberi suap ialah Ketua Sub Bidang (Kasubid) Kas Daerah Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor Ihsan Ayatullah. Sekretaris Dinas (Sekdis) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bogor Maulana Adam dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor Rizki Taufik.
KPK memeriksa delapan petinggi dan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkab Bogor.
- Bagaimana Sikap KPK soal Istri Rafael Alun yang Diduga Terima Aliran Uang Korupsi
- 5 Berita Terpopuler: Pengangkatan Honorer Mendesak, SK PPPK Setara PNS, Sama-Sama Harus Loyal dan Berintegritas
- Usut Kasus Investasi Bodong, KPK Bakal Panggil Dirut Taspen Antonius Kosasih
- KPK Tetapkan 2 Tersangka Baru terkait Kasus Korupsi Amarta Karya
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Senior Vice President Investasi PT Taspen
- Eks Penyidik KPK Minta Nurul Ghufron Mundur karena Terlibat dalam Mutasi ASN Kementan