Utang Pemerintah Bertambah, Bamsoet Minta BI Jaga Rupiah

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) harus mewaspadai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dolar Amerika Serikat (USD). Menurutnya, jika rupiah terus melemah maka hal itu bisa menambah beban pemerintah dalam membayar cicilan utang luar negeri.
Bamsoet-sapaannya- mengatakan, posisi terakhir utang luar negeri Indonesia sudah di angka USD 357 miliar. “Angka ini tumbuh sebesar sepuluh persen dibanding bulan yang sama pada tahun lalu,” ujarnya, Senin (19/3).
Karena itu, legislator Golkar tersebut mengingatkan BI agar terus menjaga kelancaran sistem pembayaran utang luar negeri. “Mengingat kurs rupiah terhadap dolar saat ini mencapai Rp 13.767 dan hal tersebut bisa berpengaruh terhadap jumlah utang luar negeri Indonesia,” tuturnya.
Bamsoet juga meminta pemerintah meningkatkan kinerja di bidang perekonomian. Salah satunya adalah menggenjot cadangan devisa.
“Terutama pendapatan devisa dari kegiatan ekspor untuk memperbaiki rasio utang luar negeri terhadap cadangan devisa, sehingga ketahanan ekonomi domestik tetap terjaga,” pungkasnya.(aim/JPC)
Ketua DPR Bambang Soesatyo menyatakan, posisi terakhir utang luar negeri Indonesia sudah di angka USD 357 miliar. Karena itu stabilitas rupiah harus terjaga.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan
- KPK Periksa 2 Anggota DPR Terkait Dugaan Tipikor Dana CSR Bank Indonesia
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Jawaban Guyon Soal Gubernur Konten, Dedi Mulyadi Singgung Soal Turunnya Belanja Iklan