Utusan Khusus PBB: Aung San Suu Kyi Harus Disanksi
jpnn.com, JENEWA - Utusan khusus PBB untuk masalah HAM di Myanmar Yanghee Lee menegaskan bahwa media sosial, terutama Facebook, berperan penting dalam tragedi di negara itu.
Pemerintah maupun kelompok Buddha Ultranasionalis menggunakan Facebook untuk menyebarkan informasi dan ujaran kebencian yang ditujukan kepada etnis Rohingya.
Lee juga meminta dibentuk lembaga khusus yang bisa melakukan penyelidikan dan menggali fakta lebih lanjut. Tujuannya, orang-orang yang bersalah bisa diadili di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
’’Pemimpin pemerintahan yang tidak melakukan apa pun untuk mengintervensi, menghentikan, maupun mengecam tindakan (pelanggaran HAM) itu juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,’’ tegas Lee sebagaimana dilansir The Guardian.
Pernyataan tersebut, tampaknya, ditujukan untuk Aung San Suu Kyi yang tutup mulut terhadap penderitaan penduduk Rohingya.
Lee menegaskan bahwa terlibat dalam pelanggaran HAM berat merupakan masalah serius. Mereka yang terlibat harus dihukum. Dasarnya adalah Konvensi Pencegahan dan Hukuman Atas Kejahatan Genosida. (sha/c15/pri)
Lee juga meminta dibentuk lembaga khusus untuk melakukan penyelidikan dan menggali fakta lebih lanjut agar semua yang bersalah di Myanmar bisa diadili
Redaktur & Reporter : Adil
- Iran Membela Diri, Lalu Serang Pangkalan Militer Israel
- PBB Akui Tak Berdaya Hentikan Konflik di Gaza
- 5,5 Juta Warga Haiti Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
- Sidang Komite HAM PBB Mempertanyakan Netralitas Jokowi di Pemilu 2024, Airlangga: Itu Biasa
- Jokowi Dikritik Anggota Komite HAM PBB, Timnas AMIN: Tamparan Keras
- PBB Sahkan Resolusi Langkah-Langkah Memerangi Islamofobia