Yusril: Umat Islam Jangan Acuh Tak Acuh Pada Politik

Yusril: Umat Islam Jangan Acuh Tak Acuh Pada Politik
Ketum PBB Yusril Ihza Mahendra usai sidang ajudikasi sengketa proses Pemilu 2019 di Bawaslu, Jakarta, Minggu (4/3/19). FOTO: FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

jpnn.com, SORONG - Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Islam mengajarkan kehidupan politik harus didasarkan keadilan, keseimbangan dan proporsionalitas.

Tanpa menjaga dan mempertahankan hal itu, konflik dan perpecahan akan terjadi.

Yusril menyatakan pandangannya itu saat memberi ceramah pada sekitar 500 tokoh ormas, sesepuh dan aktivis Islam di Kota Sorong, Papua Barat.

"Umat Islam perlu berpartisipasi aktif dalam politik dan mengisi berbagai jabatan politik strategis, agar kebijakan negara sejalan dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin," ujar Yusril dalam pesan elektronik yang diterima, Sabtu (10/3).

Yusril juga menyatakan kemajemukan bangsa merupakan keniscayaan yang harus diterima.

Sepanjang sejarah, umat Islam terbiasa hidup berdampingan dengan umat beragama lain secara damai atas dasar menghormati dan saling menghargai dalam kebersamaan.

"Suatu hal yang sangat penting dalam kemajemukan itu ditegakkannya keadilan, keseimbangan dan proporsionalitas dalam semua aspek kehidupan. Misalnya dalam pengisian jabatan politik," ucap Yusril.

Umat Islam menurutnya, tidak cukup hanya sekadar menjadi penonton.

Umat Islam terbiasa hidup berdampingan dengan agama lain secara damai dan saling menghormati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News