Vaksin 2 Tahun

Oleh Dahlan Iskan

Vaksin 2 Tahun
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

"Semua vaksin ya seperti itu. Tidak ada yang bisa untuk seumur hidup," ujar Dr.dr.Robert Arjuna, dosen yang memilih pensiun muda.

Baca Juga:

Seseorang yang menjalani vaksinasi tertentu antibodinya langsung tinggi –untuk melawan datangnya penyakit tertentu.

Antibodi itu kian lama kian menurun. Bisa dilihat dari perkembangan angka titernya.

"Kalau angka titernya sudah di bawah 40, sebaiknya menjalani vaksin lagi. Yakni untuk menaikkan antibodi agar lebih tinggi lagi," ujar Robert.

Secara awam saya sering menyebut angka titer itu sebagai jumlah tentara yang akan melawan penyakit. Kalau angka titer anti-Covid kita 1.000, berarti kita punya 1000 tentara untuk melawan penyakit yang datang.

Kalau angka titernya 35 berarti kita tinggal punya tentara 35 orang. Mungkin tidak cukup kuat untuk menahan pasukan musuh yang datang.

Di awal setelah melakukan vaksinasi kita pasti punya banyak tentara. Tentara itu lama-lama menua. Lelah. Sakit. Atau mati. Maka diperlukan penambahan tentara baru.

Kecepatan penurunan jumlah tentara (angka titer) itu tergantung kondisi tubuh. Kalau kondisi tubuh bagus maka penurunannya lambat. Kalau kondisi tubuh kurang baik penurunannya cepat.

Vaksin memang berbeda dengan istiri, yang bisa untuk seumur hidup. Vaksin Covid-19 buatan Tiongkok yang akan diproduksi di Biofarma Bandung itu hanya akan ampuh untuk waktu 2 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News