Vaksin Bandung

Oleh Dahlan Iskan

Vaksin Bandung
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Rapat-rapat kami dilakukan jarak jauh. Yang kami bicarakan adalah: memproduksi makanan tertentu yang anti Covid-19. Didasarkan pada dampak penyuntikan antigen tadi pada kuning telur ayam tersebut.

Mereka sangat ahli. Lalu memiliki teori ilmiah versi mereka itu. Namun rapat-rapat itu terhenti ketika tidak mungkin bisa mendapat ”contoh” virus itu dari lab yang ada.

Tentu bisa saja dengan cara curi-curi. Tapi kami tidak akan melakukan itu. Begitu besar risikonya. Akhirnya saya minta maaf tidak bisa meneruskannya.

Sebenarnya saya ingin sekali ahli-ahli dari IPB itu bisa mewujudkan teori mereka: imunisasi pasif melalui antibodi nutraceutical oral. Lewat teknologi yang mereka sebut immunoglobulin yolk (IgY).

Itu, ujar Dr Gus Hakiem, punya prinsip yang sama dengan penggunaan plasma konvalesen dari darah orang yang sudah sembuh Covid-19. Tiongkok punya keunggulan bisa lebih dulu mendapatkan bahan baku berupa virus itu.

Yang Donald Trump marah adalah mengapa Tiongkok tidak segera mengirimkan ”contoh” virus itu kepada mereka. Tiongkok tentu membantahnya.

Dengan menyebarnya Covid-19 ke Eropa dan Amerika, peneliti Barat pun segera melakukan penelitian.

Dari segi waktu mereka juga berhasil dengan sangat cepat. Tidak kalah cepat dengan Tiongkok. Mungkin hanya berbeda tiga bulan.

Saya pun begitu ingin jadi sukarelawan uji coba tahap 3 vaksin anti-Covid-19. Kalau memang diizinkan, saya siap saja pindah ke Bandung, dua bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News