Vaksin Bandung

Oleh Dahlan Iskan

Vaksin Bandung
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau uji klinis tahap 1 itu, misalnya, dilaksanakan di Indonesia bisa jadi justru sudah gagal sebelum dilaksanakan. Efek samping itu akan dibahas sampai kiamat. 

Uji coba obat yang mudah diterima segala aliran di Indonesia adalah yang punya efek depan bagi laki-laki.

Sedang efek samping begitu menakutkan. Padahal peneliti sudah menghitung lewat keahlian mereka.

Dampak samping yang dimaksud sudah bisa diperkirakan: tidak ada. Seandainya ada pun antisipasinya sudah disiapkan. Itulah sebabnya relawan harus tinggal di rumah sakit.

Ini sangat ilmiah. Jangan dibayangkan seperti uji coba bikin ketupat dengan beras merah yang airnya pakai kencur.

Benar saja. Dua bulan kemudian muncul-lah pengumuman: tidak ditemukan afek samping apa pun.

Sebelum uji coba pun para ilmuwan penemunya sudah yakin itu. Secara konsep sudah terjamin. Sudah pula didiskusikan. Pun di tahap ini juga sudah harus mendapat persetujuan yang tidak mudah.

Termasuk sudah harus diujicobakan ke binatang. Pun sudah lolos.

Saya pun begitu ingin jadi sukarelawan uji coba tahap 3 vaksin anti-Covid-19. Kalau memang diizinkan, saya siap saja pindah ke Bandung, dua bulan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News