Vaksin COVID-19 Bisa Mengubah Genetik Manusia? Ini Penjelasan Pakar

Vaksin mRNA, yang merupakan singkatan dari 'messenger RNA' bekerja setelah untai DNA disuntik pada sel manusia.
Sel tersebut kemudian menggunakan untai itu sebagai denah untuk membangun protein spike yang ditemukan di permukaan virus SARS-CoV-2.
Setelah beberapa hari, mRNA kemudian diuraikan.
Dr Archa Fox, dosen kepala jurusan biologi RNA di University of Western Australia, mengatakan pesan yang tersebar di WeChat tersebut "sama sekali tidak benar".
Ia mengatakan tidak mungkin vaksin mRNA dapat menjadi bagian dari DNA dalam genom kita.
"Ibaratkan DNA adalah buku resep. Dan RNA adalah kertas kecil berisi oretan," katanya.
"Kita tidak bisa mengambil potongan kertas kecil ini dan menempelkannya pada buku besar. Bahannya berbeda. Tidak cocok. Hal demikian tidak terjadi di sel kita."
Menurutnya, jutaan orang di dunia sudah menerima vaksin RNA hingga saat ini dan belum menunjukkan bukti dari pernyataan ini.
Dalam Bahasa Inggris | Dalam Bahasa MandarinSaat warga Australia yang paling berisiko tertular virus corona sudah siap menerima vaksin, sejumlah pakar memperingatkan beredarnya informasi menyesatkan di jejaring sosial, termasuk di kelompok multikulturall
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya