Vaksin Itu Lagi

Oleh Dahlan Iskan

Vaksin Itu Lagi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Maka saya harus menulis apa yang harus saya tulis. Biarlah mobil listrik kandas –tetapi jangan Vaksin Nusantara.

Baca Juga:

Sebagai penerbit Disway, tentu saya tahu ada iklan dua halaman di Harian Disway Surabaya edisi hari ini. Saya sudah baca iklan itu sejak kemarin sore –sebelum dikirim ke percetakan.

Saya lega membaca iklan itu. Maka tulisan yang sudah saya siapkan untuk Disway edisi pagi ini saya batalkan.

Saya ganti dengan tulisan yang sekarang ini. Toh saya masih bisa menulis tentang TKDN itu kapan saja. TKDN adalah problem lama yang selalu baru.

Dari iklan itu terlihat bahwa ternyata Tim Peneliti Vaksin Nusantara tidak perlu menyembunyikan sesuatu. Semua hasil fase 1 uji coba itu dibuka lebar. Di iklan itu. Tidak ada yang ditutup-tutupi.

Saya lihat iklan itu sendiri dibuat untuk memenuhi keinginan DPR. Yang dalam rapat Komisi IX Rabu lalu sepakat agar Tim Peneliti membuka saja hasil fase 1 itu ke publik.

Kini semua pihak bisa membacanya. Termasuk lewat iklan di Disway edisi digital hari ini.

Saya pun mempertanyakan soal apakah Vak-Nus ini layak disebut karya anak bangsa. Kesimpulan saya: layak.

Saya sempat menduga kata 'Nusantara' di situ hanya tempelan. Namun sekarang saya tidak ragu lagi. Ternyata ada riwayat keilmuannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News