Vaksin Palsu Sejak 2003, Menkes Masih Andalkan Informasi Media

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek ternyata belum mendapatkan informasi dari sumber primer soal peredaran vaksin palsu yang dibongkar Bareskrim Polri. Hingga saat ini, menteri dari kalangan profesional itu masih mengandalkan data dari media.
Ini terungkap saat Menteri Nila menjawab pertanyaan anggota komisi IX DPR dalam rapat kerja di Senayan, Senin (27/6). Pada kesempatan itu, terungkap Menkes baru akan bekerjasama dengan Polri dalam menangani kasus tersebut.
Kemenkes, lanjut Nila, tentu ingin mengetahui jalur distribusi vaksin palsu tersebut, siapa korban dan bagaimana mengatasinya. Pihaknya juga melibatkan BPOM RI dan Ikatakan Dokter Anak Indonesia dalam kasus ini.
"Yang kami mintakan adalah konten dari vaksin itu. Kami hanya dengar dari media, dikatakan polisi adalah cairan infus ditambah gentamisin. BPOM akan lakukan uji lab. Namun karena ini barang sitaan, BPOM tidak bisa ambil begitu saja," kata Menkes Nila.
Dalam kesempatan itu Nila menegaskan bahwa tindakan pelaku memalsukan vaksin menyalahi aturan. Karena itu, ia akan mendukung langkah Polri mengusut kasus ini sampai tuntas.(fat/jpnn)
JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek ternyata belum mendapatkan informasi dari sumber primer soal peredaran vaksin palsu yang dibongkar Bareskrim
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seleksi PPPK Tahap 2 Berlangsung hingga 30 Mei 2025, BKN Beri Info Skor CAT
- Lewat Operasi Gurita, Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 1,3 Juta Batang Rokok Ilegal
- Human Initiative Gelar Flash Sale Kurban untuk Bantu Masyarakat Pelosok Negeri
- Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal Dunia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi