Vaksin Pfizer Kini Dapat Disimpan Dengan Suhu Kulkas Biasa Saat Pengiriman

Vaksin itu menggunakan teknologi mRNA yang melatih sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi adanya SARS-CoV-2, atau virus yang menyebabkan COVID-19 dan melawan penularan.
mRNA sangat rentan, itulah sebabnya pihak otoritas kesehatan sebelumnya mengatakan vaksin harus disimpan di suhu yang sangat dingin.
Namun bulan Februari, Pfizer mengirimkan data baru kepada lembaga Administrasi Makanan dan Obat-Obatan di Amerika Serikat (FDA) yang menunjukkan vaksinnya tetap dalam kondisi stabil dalam beberapa hari di suhu yang lebih tinggi.
Regulator Amerika Serikat kemudian mengizinkan vaksin yang masih beku untuk dikirimkan dan disimpan dalam suhu antara -25 dan -15 Celcius.
Di bulan Maret, Badan Regulator Kesehatan Uni Eropa juga mengikuti hal yang sama dan menyetujui penyimpanan vaksin Pfizer di suhu lemari beku.
Perubahan ini berarti, vaksin Pfizer yang belum dibuka sama sekali di Australia nantinya bisa disimpan di suhu -25 dan -15 Celcius selama dua minggu.
Vaksin yang belum dibuka juga bisa disimpan selama lima hari di lemari es biasa dengan suhu antara 2 sampai 8 derajat Celcius.
Sebelum disuntikkan, vaksin Pfizer dicampurkan dengan air mengandung garam.
Salah satu hambatan dari pengiriman vaksin Pfizer ke negara-negara di luar Amerika Serikat adalah harus disimpan dalam suhu yang sangat dingin saat dalam perjalanan
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Gandeng Pfizer, AMPHURI Ingatkan Calon Jemaah Umrah & Haji Cegah Pneumonia dengan Vaksinasi
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka