Vaksin PMK Mandiri Datang Pekan Depan, Peternak Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi

Vaksin PMK Mandiri Datang Pekan Depan, Peternak Minta Pemerintah Percepat Vaksinasi
Kepala DKP3 Kota Depok Widyati Riyandani mengatakan pada 23 Juni 2022, wilayahnya telah menerima vaksin PMK sebanyak 500 dosis. Ilustrasi Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko

Selain itu, dilakukan kontrol lalu lintas ternak baik antardaerah dalam satu pulau ataupun antarpulau, serta edukasi dan sosialisasi bagi peternak.

“Langkah paling tepat adalah stamping out. Masalahnya belum ada payung hukum yang memungkinkan dilakukan penggantian atas sapi terinfeksi PMK yang dimusnahkan,” kata Nanang.

Kendati mengalami kerugian yang cukup besar imbas dari wabah PMK, asosiasi peternak mengakui ada sisi positifnya.

Yakni pendataaan ternak-ternak di Indonesia menjadi lebih tertata rapi. Ini seiring adanya syarat wajib berupa sertifikasi vaksin hewan ternak yang harus dipenuhi peternak bila ingin melakukan pembelian ternak.

“Ini salah satu berkah dari PMK, sapi-sapi kami lebih rapi terdata. Inginnya seperti itu dan Insyaallah seperti itu. Sehingga kami yang membeli sapi akan memilih yang benar-benar yakin tervaksin,” katanya.

Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus berupaya mengendalikan penyebaran wabah PMK dengan mempercepat vaksinasi PMK.

Sejak digelar pertama kali di Sidoarjo, Jawa Timur, 13 Juni 2022, vaksinasi terus digenjot.

Per 26 Agustus 2022 pukul 6.05 WIB, vaksinasi sudah mencapai 1,791 juta hewan ternak di berbagai daerah.

Saat ini belum semua ternak dari peternak kategori usaha menengah-besar menerima vaksin PMK.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News