Vape Menurunkan Angka Prevalensi Perokok

Studi baru di Selandia Baru itu merupakan kali pertama menguji efektivitas dan keamanan penggunaan rokok elektrik nikotin dengan patch nikotin sebagai terapi kombinasi untuk penggantian nikotin. "Nikotin adalah apa yang membuat orang menginginkan rokok. Namun, tar dan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya lainnya dalam asap tembakau yang menyebabkan kanker, penyakit jantung, masalah paru-paru dan penyakit lain yang berhubungan dengan merokok. Bahan kimia lainnya inilah yang membunuh dua dari tiga perokok bukan nikotin," Walker mamaparkan.
Di Selandia Baru, sekitar satu dari delapan (13 persen) orang dewasa berusia 15 tahun keatas merokok tembakau setiap hari. “(Dengan vape) itu banyak orang yang hidupnya bisa diubah menjadi lebih baik,” ucapnya.
Dr George Laking, yang juga seorang peneliti bersama untuk penelitian ini, mengatakan metode penelitiannya adalah uji coba acak terbesar di dunia penggunaan rokok elektrik yang melibatkan masyarakat adat.(mg7/jpnn)
Studi baru di Selandia Baru menyebutkan bahwa kehadiran vape dinilai mampu mengurangi angka perokok.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Sudah Ditetapkan Sebagai Tersangka, Jonathan Frizzy Tak Ditahan, Kenapa?
- Jonathan Frizzy Mangkir pada Pemeriksaan Kedua Terkait Dugaan Vape Mengandung Obat Keras
- Artis Inisial JF dalam Kasus Vape Ilegal ternyata Jonathan Frizzy, Ini Statusnya
- Artis JF Diperiksa Terkait Dugaan Kasus Vape Etomidate Ilegal
- Riset Terbaru, Vape Efektif Bantu Perokok Beralih dari Kebiasaan Merokok
- ARVINDO Minta Perlindungan Pemerintah untuk Segmen Open System