Varian Siluman

Oleh: Dahlan Iskan

Varian Siluman
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Ternyata itu tidak ada hubungannya dengan kesaktian suatu varian. ''Gelar'' siluman itu berlatar belakang kisah di balik nama itu saja.

Baca Juga:

Nama Centaur diambil dari –lagi-lagi– Yunani. Di sana ada tokoh mitos bernama Centaur. Tokoh mitos. Bukan tokoh sejarah.

Centaur itu berwujud setengah kuda, setengah manusia. Bisa berderap, bisa terbang. Kalau lari kecepatannya melebihi kecepatan cahaya.

Kalau terbang melebihi kecepatan Garuda ditambah Lion, ditambah Citilink, ditambah Batik ditambah Wing Air pun kalau masih harus ditambah Bouraq.

Dari situlah muncul gelar 'siluman'. Kata siluman itu memang mampu menggetarkan ketakutan --padahal uang siluman justru bisa menyilaukan.

Siapa yang menyebarkan istilah varian siluman itu? Mungkin Anda. Mungkin juga pabrik masker. Atau pengusaha PCR dan antigen. Bukan. Rasanya orang iseng saja.

Tes untuk mengetahui varian baru itu mahal. Sekitar Rp 8 juta per satu orang. Bayangkan kalau 5.000 orang itu dibilang varian siluman semua. Rp 40 miliar.

Apakah terhadap 5.000 orang itu dilakukan sequencing DNA semua?

Tentu saya lebih tertarik ini daripada program merenovasi ruang kerja ketua BRIN dengan anggaran Rp 6 miliar itu –biar pun itu bukan anggaran siluman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News