Virus Korona Jatuhkan Harga Minyak Mentah

Virus Korona Jatuhkan Harga Minyak Mentah
Kilang minyak. Foto: Reuters

Manajer uang meningkatkan kontrak berjangka dan opsi minyak mentah Brent sebanyak 2.828 kontrak menjadi 428.990 kontrak untuk minggu ini hingga 21 Januari, tertinggi 15 bulan, sementara kelompok spekulan menaikkan gabungan posisi berjangka dan opsi minyak mentah AS sebanyak 6.811 kontrak menjadi 274.347 kontrak selama periode tersebut.

Data hitungan rig AS terbaru, indikasi pasokan mendatang dari produsen minyak mentah terbesar di dunia, tidak banyak mendukung harga minyak karena perusahaan energi menambahkan rig minyak untuk minggu kedua berturut-turut.

Juga laporan pasokan terbaru pemerintah AS pada Kamis (23/1), menunjukkan stok bensin bertambah untuk minggu ke-11 berturut-turut ke rekor tertinggi.

"Sulit untuk mendapatkan (tentang) pasar minyak yang konstruktif sampai kita melihat lebih banyak penurunan dalam persediaan dunia," kata Andy Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Persediaan minyak di dunia industri yang lebih luas berada di atas rata-rata lima tahun, menurut angka OPEC, yang menurut para analis membatasi dampak dari pengurangan pasokan.

Prospek langkah lebih lanjut oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, dapat menawarkan dukungan ke depan. OPEC+ sebagian besar membatasi pasokan sejak 2017 dan pada 1 Januari memperdalam pemotongan produksi. (antara/jpnn)

Harga minyak mentah jatuh lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Penyebaran virus korona menjadi kekhawatiran pedagang.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News