Virus Penyebab COVID-19 Bisa Bertahan Sampai Satu Bulan di Permukaan Benda

Namun, di sisi lain, seseorang masih dapat tertular bila menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus sebelum menyentuh wajah, hidung, atau mulut, dan kemungkinan menelan virus.
"Inilah mengapa penggunaan tisu basah untuk desinfeksi dan pembersih tangan berdampak," kata Profesor Drew.
"Penemuan ini mendukung 'mantra' yang mengharuskan kita untuk mencuci tangan, tidak menyentuh permukaan kecuali harus, dan tidak menyentuh wajah dan mulut."
Dr Eagles mengatakan, jika seseorang yang tertular COVID-19 bersin atau batuk di dekat telepon genggam, virusnya bisa saja bertahan di sana dalam waktu yang lama jika tidak dibersihkan dengan baik.
"Ini juga berlaku untuk mesin eftpos dan tranportasi publik, namun penularan di keduanya lebih besar daripada di telepon genggam, yang hanya sering bersentuhan dengan pemiliknya," katanya.
"Kami tahu bahwa permukaan di transportasi publik sebagai fasilitas umum sudah sering dibersihkan, dan bahwa pembersihan yang efektif bisa menghilangkan virus."
Cuaca dingin membuat virus untuk hidup lebih lama
Para ilmuwan juga menguji dampak suhu pada ketahanan virus dan menemukan bahwa semakin dingin, semakin lama juga virus dapat bertahan di atas permukaan.
Ini berarti negara tertentu memiliki kemungkinan penularan terbesar di musim dingin.
Virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 dapat bertahan hingga 28 hari di atas permukaan benda seperti telepon genggam dan mesin ATM, lebih lama dari yang diperkirakan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina