Virus Taki

Oleh: Dahlan Iskan

Virus Taki
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Mereka diminta mengisi formulir. Diminta memilih. Pilihannya ada tiga: proyek itu tepat dan harus dilanjutkan; proyek seperti itu tidak tepat sasaran dan tidak dirasakan manfaatnya. Harus dihentikan.

Pilihan ketiga: proyek tersebut tepat tetapi harus disempurnakan.

Suara pun dihitung di papan tulis. Seperti menghitung hasil Pilkada. Suara terbanyak di Srihajo adalah: tepat sasaran tetapi harus disempurnakan.

Juara dua: tepat dan dirasakan manfaatnya. Yang memilih tidak tepat dan harus dihentikan hanya dua suara.

Di desa Guwosari –yang diselenggarakan besok malamnya– juga sama.

Untuk bisa menyelenggarakan acara review seperti itu mereka dilatih dulu.

Maklum, baru pertama. Japan Initiative melatih mereka. Bekerja sama dengan Yayasan Tifa Yogyakarta.

Jauh sebelum menyelenggarakan acara di Bantul itu Taki Tikada ke rumah saya. Dia dipilih Japan Initiative untuk mengemban misi itu di Indonesia.

Setelah berjalan di Jepang lebih 15 tahun, kini dicoba diterapkan di Indonesia. Yang membawa virus itu ke sini adalah seorang wanita bernama Taki Kitada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News