Visi Integritas: Bersih-Bersih BUMN Harus Dilanjutkan

Visi Integritas: Bersih-Bersih BUMN Harus Dilanjutkan
Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin di kantor Kejagung, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2022) terkait dugaan praktik korupsi di PT Garuda Indonesia. Foto: Dok. BUMN

Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir, lanjut dia, sejumlah skandal korupsi kakap di BUMN kemudian juga berhasil diproses oleh penegak hukum.

"Seperti kasus Jiwasraya dan ASABRI yang nilai kerugian negaranya mencapai triliunan rupiah. Terakhir Menteri BUMN Erick Thohir, pada awal tahun 2022 ini melaporkan dugaan korupsi pengadaan pesawat di Garuda Indonesia ke Kejaksaan Agung," tambah Ade.

Ade memandang pelaporan oleh Erick Thohir memang sudah menjadi kewajibannya.

Pada awal menjabat sebagai menteri, Erick Thohir mewajibkan semua BUMN merapkan ISO 37001 sistem manajemen anti-penyuapan dan penanganan pengaduan korupsi melalui Whistleblowing System (WBS) terintegrasi.

"Karena itu, Erick harus memastikan agar kebijakannya untuk mencegah praktik suap ditaati dan dijalankan BUMN. Pelaporan ini bisa jadi peringatan dan mendorong munculnya efek jera sehingga pimpinan BUMN sungguh2 membangun tata kelola di lembaganya," tutur Ade.

Dia pun berharap pelaporan tiga kasus ini bukanlah langkah akhir, apalagi Erick pernah menyampaikan ada banyak dugaan korupsi di BUMN.

Karena itu, sebaiknya temuannya dilaporkan kepada penegak hukum sebagai bagian dari upaya bersih-bersih BUMN.

"Program Bersih-Bersih di BUMN penting dilanjutkan untuk mencegah semakin besarnya kerugian negara, membuat pelaku jera dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap BUMN. Langkah ini sekaligus mendorong peningkatan penerimaan atau keuntungan (laba) bagi negara," pungkas Ade Irawan. (dil/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Direktur Utama Visi Integritas Ade Irawan mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung penuh upaya bersih-bersih di BUMN.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News