Wabah Baru COVID-19 di Sydney Utara dengan Angka Penularan yang Bertambah

Wabah Baru COVID-19 di Sydney Utara dengan Angka Penularan yang Bertambah
Premier NSW Gladys Berejiklian menyebutkan, pembatasan sosial yang lebih ketat akan segera diterapkan apabila pihak berwenang tak mampu mengendalikan penularan dari klaster baru ini. (AAP: Richard Wainwright)

Hampir semua negara bagian memperketat aturan

Menteri Pariwisata Australia Simon Birmingham meminta pemerintah negara bagian untuk "menahan diri dan jangan terburu-buru penutupan perbatasan" dengan New South Wales.

Di negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne, telah diminta untuk tidak datang ke Sydney dan jika mereka tetap melakukannya, mereka kemungkinan tidak bisa kembali masuk ke Victoria tanpa 14 hari karantina.

Sementara semua penumpang akan diminta untuk membawa izin saat terbang dan akan bertemu dengan tim kesehatan masyarakat di bandara Tullamarine, Albury, Mildura, Bendigo, dan Avalon.

Patroli akan dimulai dilakukan oleh Kepolisian Victoria mulai tengah malam nanti di perbatasan.

Di Queensland, semua yang pernah datang ke Northern Beaches di Sydney sejak 11 Desember dan tiba sebelum pukul 1 dini hari Sabtu, harus menjalani karantina hotel selama 14 hari dengan biaya ditanggung sendiri saat tiba di negara bagian tersebut.

Sementara itu, Pemerintah Australia Barat mengumumkan semua yang datang dari NSW harus menjalani karantina mandiri selama 14 hari dan setibanya di Australia Barat maka harus dites di hari ke-11 karantina.

Tasmania memiliki aturan lebih ketat karena menyatakan kawasan Northern Beaches di Sydney sebagai 'hotspot', sehingga mereka yang pernah ke sana atau sejak 11 Desember berada di sana, tidak boleh masuk Tasmania sama sekali.

Kawasan Australia Utara juga menyatakan kawasan tersebut sebagai 'hotspot' dan mereka yang tiba harus menjalani karantina di Darwin atau Alice Springs.

Klaster baru penularan Covid-19 di kawasan Northern Beaches, Sydney, Australia, dipastikan bersumber dari penularan virus asal Amerika Serikat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News