Wabah Covid-19 Belum Teratasi, Kota Terkaya China Mulai Kembali Beroperasi

Wabah Covid-19 Belum Teratasi, Kota Terkaya China Mulai Kembali Beroperasi
Penumpang mengenakan masker dan tubuhnya ditutupi kantong plastic, berjalan di luar stasiun kereta api Shanghai di Shanghai, Cina, Minggu (9/2/2020). Foto: ANTARA FOTO/ REUTERS/Aly Song/aww.

jpnn.com, SHANGHAI - Sekitar 70 persen dari 1.800 unit perusahaan besar di Shanghai, China, kembali beroperasi di tengah berjangkitnya kembali wabah COVID-19.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (CDC) Kota Shanghai kepada pers, Kamis, mengatakan bahwa beberapa sektor industri malah sudah mulai berproduksi meskipun tidak penuh.

Beberapa perusahaan yang sudah produksi kembali itu di antaranya otomotif, elektronik, dan obat-obatan. Sementara itu, mulai Rabu (4/5) malam, lebih dari 9.000 lokasi tes PCR telah didirikan di kota terkaya di China itu.

Lebih dari 4.500 tempat dibuka untuk memberikan pelayanan harian, sementara sisanya dibuka dengan memperhatikan situasi epidemi yang kapan saja bisa terjadi.

Selain dibangun tempat tes PCR secara permanen, otoritas Kota Shanghai juga menyediakan mobil tes keliling untuk mengambil sampel di kawasan permukiman, areal perkantoran, kawasan bisnis terpadu, stasiun kereta bawah tanah, dan terminal bus.

Shanghai menerapkan penguncian wilayah sejak pertengahan Maret lalu setelah muncul kasus COVID-19 varian Omicron secara sporadis. (ant/dil/jpnn)

Mulai Rabu (4/5) malam, lebih dari 9.000 lokasi tes Covid-19 telah didirikan di kota terkaya di China itu.


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News