Wabah COVID-19 di Malaysia Terus Memburuk saat Para Politikus Berebut Kursi
![Wabah COVID-19 di Malaysia Terus Memburuk saat Para Politikus Berebut Kursi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/abc/normal/2021/08/18/angka-kasus-covid-19-di-malaysia-terus-naik-di-tengah-krisis-md7k.jpg)
"Tidak mudah juga berjualan karena banyak orang lain yang juga memulai bisnis untuk kelangsungan hidup mereka," katanya.
Tingkat vaksinasi di Malaysia cukup tinggi
Salah satu harapan yang ada adalah Malaysia memiliki tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dari banyak negara tetangganya, termasuk Australia.
Pada awalnya, program vaksinasi Malaysia mendapat banyak kritikan, tetapi sekarang vaksinasi sudah dipercepat setelah adanya beberapa pusat vaksinasi massal.
Lebih dari 50 persen populasi Malaysia sudah menerima dosis pertama vaksin, dan 30 persen di antaranya sudah mendapatkan vaksinasi penuh.
Mereka yang sudah divaksinasi penuh di beberapa negara bagian di Malaysia sudah mendapat pengecualian dari lockdown, termasuk boleh makan di restoran.
Namun sekarang ada kekhawatiran akan ketergantungan kepada pusat vaksinasi massal yang bisa menjadi tempat penyebaran kasus baru.
Bulan Juli, sebuah pusat vaksinasi di Kuala Lumpur harus ditutup setelah 204 staf dan relawan di sana terkena COVID.
"Satu-satunya cara untuk mendapatkan vaksinasi adalah mengunjungi pusat vaksinasi massal tersebut," kata Dr Syed.
PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengundurkan diri setelah kehilangan dukungan mayoritas di parlemen, menyusul ketidakpuasan publik dalam cara pemerintah menangani COVID
- Dunia Hari Ini: Pria Australia Diancam 12 Tahun Penjara di Bali
- Dunia Hari Ini: Australia Akan Mempersulit Orang yang Suka Gonta-ganti Visa
- Dunia Hari Ini: Lukisan Raja Charles Jadi Serangan Aktivis Pencinta Hewan
- Dunia Hari Ini: Misteri Kematian Presenter TV Inggris Akhirnya Terjawab
- Vina Setelah 8 Tahun: Cerita yang Belum Selesai
- 6 Nelayan Bengkalis Riau Ditangkap Petugas Malaysia, Ini Sebabnya