Wabah Diare di Papua, Depkes Tak Tanggap
jpnn.com -
Kekesalan masyarakat Papua atas sikap pemerintah pusat tersebut, disampaikan oleh Front Persatuan Rakyat Papua, saat berunjuk rasa di Departemen Kesehatan RI, Senin (11/8) sekitar pukul 11.00 Wita.
Juru Bicara Front Persatuan Masyarakat Papua, Viktor menegaskan, Wabah diare di Wamena terjadi sejak April 2008 lalu. Dan, hingga 22 Juli lalu, wabah itu telah merenggut 173 korban jiwa.
''Wabah diare masih berlangsung hingga saat ini. Hingga Agustus, diperkirakan terdapat sekitar 200 lebih masyarakat kampung Ekadenimia yang telah meninggal dunia,'' terang Viktor disela-sela unjuk rasa.
Mengingat parahnya perkembangan penyakit diare di Wamena saat ini, Viktor meminta pemerintah Pusat (Depkes,red) segera turun tangan ke Wamena. Viktor tidak ingin kasus ini terus meluas dan kian menambah korban yang berjatuhan.
''Kami juga mendesak Depekse agar menetapkan wabah diare di Wamena sebagai kejadian luar biasa (KLB),'' Pinta Viktor.
Pria berkulit legam ini menambahkan, selain melakukan aksi di Depkes, Front Pembela Masyarakat Papua juga akan melakukan orasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Tujuanya, agar persoalan ini diketahui masyarakat luas dan mendapat respon pemerintah pusat.(aji/jpnn)
JAKARTA—Deperteman Kesehatan (Depkes) RI, dinilai tidak tanggap menyikapi wabah Diare di Kampung Ekadenemia, Kabupatan Wamena, Propinsi Papua.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banjir Merendam Beberapa Wilayah di Jakarta Pagi Ini
- GBU Kirim Bantuan Kebutuhan Pokok untuk Warga Terdampak Banjir di Kubar
- Kebakaran di Asrama TNI AD Palembang, 12 Rumah Ludes
- 5 Imigran Rohigya Melarikan Diri dari Penampungan di Aceh Timur
- Mobil Rombongan Pengantar JCH Asal Bulukumba Kecelakaan di Gowa, 8 Orang Luka-Luka
- Dramatis, 6 Orang di Atap Mobil Terbawa Arus Banjir Ogan Komering Ulu