Wacana Polwan Berjilbab, Muhammadiyah Pertanyakan Komitmen Polri
jpnn.com - JAKARTA - Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah mempertanyakan komitmen Polri dalam penggunaan jilbab bagi para polisi wanita (Polwan). Wacana yang sebelumnya sudah disetujui Kapolri Jenderal Polisi Sutarman itu tiba-tiba hilang tanpa ada kejelasan.
"Jilbab Polwan sudah anti klimaks. Dulu Kapolri sudah merespon positif tapi sekarang alami kemunduran. Dulu katanya sudah siap konsep tapi ditarik lagi," kata Ketua LHKP, Imam Addaruqutni di kantor PP Muhammadiyah, Kamis (27/3).
Sementara Anggota LHKP, Najamuddin Ramli menyebutkan Irjen Putut Eko Bayuseno, saat menjadi Kapolda Metro Jaya sudah mendemonstrasikan konsep jilbab Polwan. Namun konsep itu hilang begitu saja karena izin Kapolri tak pernah turun.
Najamuddin curiga Kapolri sebenarnya juga belum mendapat restu dari Presiden selaku atasan langsung Polri. "Ini termasuk tanggungjawab Presiden SBY untuk mendorongnya," tandasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah mempertanyakan komitmen Polri dalam penggunaan jilbab bagi para polisi wanita
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah
- Hashim Djojohadikusumo Bakal Ikut Membangun PLTA Kayan, Semoga Tak Ada Halangan
- Serahkan 6 Sertifikat Kepada Masyarakat di Dumai, Menteri AHY: Siap jadi Kota Lengkap
- Ikadin Berharap Polri Menindak Oknum Polisi yang Menguntit Jampidsus
- Kideco Raih Peringkat Bintang Empat untuk Manajemen K3
- Resmi Pimpin HIPMI Kaltim, Andi Adi Wijaya: Kami akan Jadi Lokomotif Bagi Pengusaha Muda