Waduh! Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh 4 Persen Pada Februari

Waduh! Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh 4 Persen Pada Februari
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar USD 422,6 miliar. Foto: Brendan Smialowski/AFP

"Posisi utang luar negeri pemerintah pada Februari 2021 mencapai USD 209,2 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar USD 210,8 miliar," kata dia.

Sementara itu, Erwin mengatakan ULN swasta tetap didominasi utang jangka panjang dengan pertumbuhan mencapai 3,4 persen, meningkat dibandingkan dengan Januari 2021 sebesar 2,5 persen.

Erwin menyebut, perkembangan ini didorong oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 5,9 persen. Angka itu, sambung dia, lebih tinggi dari pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 5,1 persen.

"Antara lain karena adanya penerbitan global bond korporasi di sektor pertambangan," ujar Erwin.

Kendati demikian, kata dia, ULN lembaga keuangan tercatat mengalami kontraksi sebesar 4,9 persen, atau lebih rendah dari kontraksi pada Januari 2021 sebesar 6,1 persen.

Erwin mengatakan, berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar dengan pangsa mencapai 77,3 persen dari total berasal dari jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin, pertambangan dan penggalian, serta industri pengolahan.

"Dengan perkembangan tersebut, posisi utang luar negeri swasta pada Februari 2021 sebesar USD 210,5 miliar, didominasi oleh utang luar negeri jangka panjang dengan pangsa mencapai 78 persen terhadap total," jelas Erwin.

Secara keseluruhan, menurut dia, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia sebesar USD 422,6 miliar atau tumbuh 4 persen (yoy) pada Februari 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News