Wah Ini... Tim DPR Temukan Banyak Masalah Pelayanan Haji
Rabu, 23 September 2015 – 09:08 WIB
Menurut pantauan tim pengawas DPR, ada banyak pasien yang memerlukan obat-obatan untuk penyakit tertentu. Setelah dicek ketersediaannya di klinik-klinik satelit, obat-obatan itu tidak ada. Jamaah terpaksa berusaha untuk mendapatkannya di apotik-apotik yang ada di luar.
"Kesulitannya, tidak semua jamaah bisa menjelaskan penyakitnya kepada apoteker. Karena itu, tidak jarang mereka juga tidak bisa membeli obat. Selain itu, tidak semua obat bebas diperjualbelikan di apotek-apotek Saudi".
Terkait mobil ambulance. BPHI yang operasionalnya di bawah kementerian kesehatan hanya memiliki 9 ambulance. Sementara, ada 3 ambulance yang tidak bisa beroperasi. Untuk menutupi kecukupan ambulance, BPHI terpaksa meminjam mobil-mobil yang dimiliki oleh kementerian agama. Sayangnya kendaraan miliki Kemenang juga sering bermasalah diperjalanan karena mobil tua.
Selain itu, bis-bis Safari Wukuf dinilai juga masih kurang. Dengan jumlah jamaah risti seperti sekarang ini, bis-bis safari wukuf itu menjadi penting. PPIH hanya menyediakan 10 bis untuk safari wukuf. Kapasitasnya hanya bisa mengangkut 125 jamaah. Bis safari wukuf itu didesain bagi pasien yang masih memungkinkan untuk dibawa ke Arafah. Para pasien tetap di dalam bis yang telah dimodifikasi sedemikian rupa bagi pasien.
JAKARTA - Tim pengawas haji DPR RI menilai bahwa pelayanan kesehatan bagi Jamaah haji Indonesia belum maksimal. Hal itu disampaikan setelah ditemukannya
BERITA TERKAIT
- Dukung Komitmen Polri Lindungi PMI, Sahroni: Pahlawan Devisa Harus Merasa Aman
- Dukung Paulus Waterpauw Maju Pilgub Papua, IKAL Jatim Bergerak Membentuk Sukarelawan
- Pengamat Ini Sebut Jokowi dan SBY Mentor Andal Prabowo
- Cak Imin Mengaku Sudah Menitipkan Ini kepada Prabowo
- Analisis Pengamat soal Kans Bobby Nasution di Pilkada Sumut
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain