Wahai Alumni 212, Janganlah Pecah karena Nyalla Vs Gerindra

Wahai Alumni 212, Janganlah Pecah karena Nyalla Vs Gerindra
Habib Novel Bamukmin. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Majelis Syura DPD Front Pembela Islam (FPI) Jakarta Novel Bamukmin mengharapkan para Alumni 212 tak terpecah gara-gara konflik antara La Nyalla Mattalitti dengan Partai Gerindra. Juru bicara Presidium Alumni 212 itu mengatakan, tuduhan Nyalla bahwa Partai Gerindra dan ketua umumnya, Prabowo Subianto meminta mahar politik belum terbukti.

"Soal uang mahar tersebut masih sebatas isu yang belum terbukti kebenarannya secara hukum," kata Novel di Jakarta, Selasa (16/1).

Novel menuturkan, suatu hal wajar jika calon kepala daerah mengeluarkan dana besar untuk maju dalam kontestasi Pilkada. Sebab, partai pengusung juga harus membayar honor saksi di tempat pemungutan suara (TPS).

"Lain hal jika di kemudian hari uang tersebut tidak dimanfaatkan untuk pengadaan saksi, baru bisa bermasalah," ungkap Novel.

Selain itu, Novel juga meminta Partai Gerindra, PAN dan PKS agar tetap berkomitmen membela umat Islam. Sebab, ketiga partai tersebut telah bersikap tegas menolak Perppu Ormas.

"Menurut saya terpenting adalah jangan sampai figur-figur yang dikenal memusuhi Islam diajukan sebagai calon oleh partai politik yang selama ini dekat dengan umat," tegasnya.

Lebih lanjut Novel mengatakan, umat Islam harus bisa kompak dalam menghadapi Pilkada 2018. "Kita sudah membuktikan bahwa jika umat bersatu maka kekuatan politik sebesar apapaun tidak akan bisa mengalahkan kita," katanya.(rdw/JPC)

 


Novel Bamukmin menyebut tuduhan La Nyalla Mattalitti bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto meminta mahar politik untuk pilkada belum terbukti.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News