Wahai Perantau, Mari Pilih Ahok-Djarot Saja
Adapun Djarot dalam sambutannya mengatakan, pemimpin yang amanah harus bisa berdiri di atas semua golongan. "Kami sadar dan bertekad, kalau jadi pemimpin tidak boleh bersikap diskriminatif ataupun membeda-bedakan suku, ras, agama, dan golongan karena semua satu rakyat Indonesia," ujarnya.
Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan, dirinya dan Ahok sudah mewakafkan diri untuk mengabdi kepada warga DKI. Karenanya Djarot berharap pilkada DKI Jakarta bisa menjadi contoh konkret memilih pemimpin dan pelayan bagi warga Jakarta tanpa memanfaatkan isu SARA.
Selain itu, Djarot juga menjanjikan keberpihakannya pada rakyat kecil, kaum duafa, marhaen dan wong cilik. Keberpihakan itu akan diwujudkan dalam politik anggaran melalui APBD.
"Dana APBD adalah uang rakyat. Maka apa pun yang dikelola dan dibuat Pemda DKI harus sedalam-dalamnya buat rakyat," imbuhnya.
Lebih lanjut Djarot juga menyinggung tentang upaya simpatik merangkul pemilih. Dia mengharapkan Papernusa juga bisa secara santun menggalang dukungan.
“Saya meminta Papernusa tetap ikhlas merangkul warga dengan bebas. Tanpa rasa takut dan memilih pemimpin yang benar. Mampu mengangkat harkat martabat warga Jakarta tanpa diskriminasi," jelas Djarot.(ysa/rmo)
Duet Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat mengantongi dukungan tambahan untuk menghadapi pilkada DKI putaran kedua pada 19 April mendatang. Ada Paguyuban
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sikap PDIP Masih Dinanti, Parpol Pendukung Prabowo Dag Dig Dug
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?
- Putusan PTUN Bisa Menjadi Pertimbangan MPR untuk Tak Melantik Prabowo-Gibran
- PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Mengenai Gibran, Begini Kata Tim Hukum
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor