Wakil Indonesia di ASEAN Sebut Kebrutalan Militer Myanmar Terencana dan Terkoordinasi

Wakil Indonesia di ASEAN Sebut Kebrutalan Militer Myanmar Terencana dan Terkoordinasi
Patroli tentara Myanmar. Foto: AP

jpnn.com, JAKARTA - Penggunaan kekerasan oleh militer Myanmar terhadap para pengunjuk rasa yang menentang kudeta merupakan tindakan yang telah terencana dan terkoordinasi, kata Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antarpemerintah ASEAN (AICHR) Yuyun Wahyuningrum.

Bahkan, Yuyun menuturkan bahwa tindakan yang dilakukan junta seperti pembunuhan, pemenjaraan, penghilangan paksa, dan penyerangan tidak hanya menyasar para demonstran tetapi juga warga sipil yang berdiam di rumah-rumah mereka.

“Tindakan ini dengan sengaja ditujukan terhadap warga sipil, bukan kombatan  dan dikoordinasikan oleh kekuatan militer,” kata Yuyun dalam konferensi pers daring berjudul “40 Days under Military Coup in Myanmar and Civil Disobedience Movement: Can Democracy Win?” pada Jumat (12/3).

Selain itu, Yuyun menjelaskan bahwa deeskalasi situasi di Myanmar pasca kudeta yang dilancarkan militer pada 1 Februari 2021, juga terlihat dari video-video yang beredar di media sosial yang menunjukkan bagaimana aparat keamanan memukuli pengunjuk rasa, termasuk petugas medis, pelajar, bahkan perempuan hamil.

Dalam beberapa video lainnya terlihat pasukan keamanan menghancurkan properti, menjarah toko, dan menembak tanpa pandang bulu ke rumah-rumah warga.

Karena itu, Yuyun menyatakan junta telah secara sistematis mengkhianati perlindungan hukum, melanggar kebebasan berekspresi, kebebasan pers, berkumpul dan berserikat, serta hak untuk hidup.

Setelah 40 hari sejak kudeta, kata dia, lebih dari 2.000 orang di Myanmar telah ditangkap dan ditahan secara sewenang-wenang dan lebih dari 60 orang tewas.

“Sejak kudeta di Myanmar, militer menargetkan dan mungkin memindahkan ribuan anggota kelompok etnis dari rumah-rumah mereka. Mereka juga menculik warga sipil pada malam hari,” ujar Yuyun.

Penggunaan kekerasan oleh militer Myanmar terhadap para pengunjuk rasa yang menentang kudeta merupakan tindakan yang telah terencana dan terkoordinasi

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News