Wako-Wawako Berseteru, Ini Beragam Komentar Warga Siantar
jpnn.com - SIANTAR - Konflik antara Walikota Siantar Hulman Sitorus dan Koni Ismail memunculkan kecaman dari berbagai elemen masyarakat.
Ada yang menilai mereka bukan sosok bijaksana. Ada yang menilai tidak dewasa berpolitik. Bahkan ada yang menilai bahwa perbuatan mereka ini sangat memalukan.
Ketua Serikat Pedagang Pasar Horas Agus Butar-butar ketika dimintai komentarnya mengatakan bahwa tindakan yang dipertontonkan kedua pimpinan pemerintahan tersebut mempermalukan Kota Siantar.
Agus meyakini, persoalan tersebut akan berdampak buruk terhadap kinerja birokrasi di Pemko Siantar. Selain juga akan memberikan pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat.
"Keduanya tokoh. Apa yang mereka pertontonkan akan menjadi bahan pembahasan. Artinya, dengan apa yang mereka lakukan, mereka telah memperlihatkan betapa mereka kurang bijaksana memimpin kota ini," tegas pria yang vokal menyuarakan aspirasi pedagang pasar tradisional ini.
Rado Damanik SPd, praktisi pendidikan, mengibaratkan konflik antara Hulman dan Koni seperti peribahasa "gajah berkelahi dengan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah".
Maksudnya, orang-orang besar berkelahi, seperti dua pejabat tertinggi kota ini, orang kecil atau masyarakat yang jadi korbannya.
"Sangat disayangkan. Karena persoalan pribadi antara walikota dan wakilnya, pengaruhnya kepada kepentingan orang banyak. Saya yakin, akan banyak program yang terganggu. Bahkan, termasuk pelayanan kepada masyarakat," kata dia.
SIANTAR - Konflik antara Walikota Siantar Hulman Sitorus dan Koni Ismail memunculkan kecaman dari berbagai elemen masyarakat. Ada yang menilai mereka
- Jaksa Beberkan Peran Sentral Eks Bupati Kuansing Dalam Kasus Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Ani Sofian Melantik 850 PPPK Pemkot Pontianak, Ini Pesannya
- Rahima Istri Mantan Gubernur Jambi Dituntut 4 Tahun 5 Bulan Penjara
- Eks Bupati Kuansing Sukarmis Ditahan Jaksa terkait Korupsi Rp 22,6 Miliar
- Kementan Mengevaluasi Upsus Antisipasi Darurat Pangan di Kalimantan Selatan
- Bayar Gaji Ribuan PPPK, Pemkab Banyuwangi Mengalokasikan Rp 250 Miliar Per Tahun