Walah, 14 Perusahaan Penerima PMN Ternyata Bermasalah

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua BPK, Achsanul Qosasi mengungkapkan, sebanyak 14 dari 35 perusahaan pelat merah yang diusulkan mendapatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam APBN-P 2015 ternyata bermasalah.
Pasalnya, ada temukan BPK yang belum mereka selesaikan terkait dana senilai lebih dari Rp 60 triliun itu. Beberapa perusahaan itu di antaranya ialah Antam, Angkasa Pura, Bulog, PT Garam, PTPN, Pelni, Pindad dan KAI.
"Dari 35 BUMN, ada 14 yang memiliki catatan dan temuan signifikan yang belum diselesaikan. Namun, ke-14 BUMN tersebut bukan tidak layak. Tapi, jika mereka cepat menyelesaikan temuan dengan BPK, catatan tersebut bisa terselesaikan,” terang Achsanul di Jakarta, Sabtu (31/1).
Achsanul menambahkan, BPK sudah memberikan sejumlah catatan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno dan DPR guna dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Terutama, BUMN yang masih memilki catatan khusus dari BPK.
"PMN 2015 ini adalah PMN terbesar. Sebanyak 35 BUMN yang menerima PMN memang harus didalami oleh teman-teman DPR. Jika dilihat dari sektor usaha, mereka layak menerima PMN karena memang sesuai dengan program pemerintah," tegas Achsanul.
PMN yang diusulkan pemerintah melalui RAPBN-P 2015 terbagi dalam tiga jenis usaha. Yakni, infrastruktur senilai Rp39,8 triliun, sumber daya alam (Rp 14,8 triliun) serta keuangan dan perbankan sebesar (Rp 9 triliun). Sementara, sisanya lebih pada penyehatan BUMN itu sendiri. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua BPK, Achsanul Qosasi mengungkapkan, sebanyak 14 dari 35 perusahaan pelat merah yang diusulkan mendapatkan dana Penyertaan Modal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KBA Garmin Menghadirkan Teknologi Navigasi hingga Multimedia untuk Pengalaman Sempurna
- Muhammad Akbar Melantik Tiga Pejabat di Lingkungan PT Krakatau Steel
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- KBA Yamaha Marine Meluncurkan Mesin Tempel Baru, Dukung Pengembangan Industri Maritim
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 4 Mei 2025: Antam, UBS dan Galeri24 Kompak Turun
- Beri Pelatihan Digital Marketing, Sandiaga Uno Ingin Difabel Lebih Berdaya