Walhi Kalsel Minta Polisi Serius Mengusut Tambang Batu Bara Ilegal di HST
jpnn.com, BANJARMASIN - Kasus tambang batu bara ilegal yang ditemukan di Desa Mangunang Seberang, Kecamatan Haruyan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) disorot Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Selatan (Kalsel).
Staf Departemen Advokasi dan Kampanye Walhi setempat M Jefry Raharja mendesak Polres HST dan Polda Kalsel serius menindak para pelaku tambang ilegal tersebut.
Dia mengingatkan kasus itu sudah domain dari aparat penegak hukum, karena temuan tambang dan ribuan karung di Haruyan HST termasuk dalam pertambangan tanpa izin (PETI) dan melanggar aturan.
"Sudah ada alat bukti. Pastinya pelaku bisa dicari," kata Jefry yang akrab disapa Cecep kepada JPNN pada Kamis (4/8).
Walhi pun siap mengawal aksi warga yang ingin melaporkan kasus tambang ilegal itu sampai ke tingkat nasional.
"Hal ini apabila di tingkat polres dan polda tidak ditanggapi," lanjutnya.
Temuan tambang batu bara ilegal tersebut harus diusut tuntas dan ditutup mengingat HST menjadi satu-satunya wilayah di Kalsel yang belum terjamah tambang batu bara secara besar-besaran.
Jefry menyebut adanya aktivitas tambang batu bara manual bisa menjadi awal dari masuknya perusahaan-perusahaan tambang skala besar ke daerah itu.
Walhi Kalsel minta Polres Hulu Sungai Tengah (HST) serius mengusut kasus tambang batu bara ilegal dan menindak pelaku hingga aktor intelektualnya.
- Kasus Perusakan Kantor Gubernur Jambi, Polisi Tetapkan Tersangka Baru
- 3 Pelaku yang Mempromosikan Judi Online, Terancam 10 Tahun Penjara
- Berawal dari Laporan Masyarakat, Polisi Ungkap Peredaran Kosmetik Ilegal di Kota Gorontalo
- Cerita Jenderal Bintang dua dari Pedalaman Papua hingga Akpol
- Seusai Pesta Sabu-Sabu, 2 Orang Ini Ditangkap Polisi, Ada yang Kenal?
- Mencuri Ratusan Celana Dalam Wanita, Penjual Siomay di Semarang Diamankan Polisi