WALHI: Kondisi Jakarta 5 Tahun ke Depan Mengkhawatirkan

jpnn.com, JAKARTA - Penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan research octane number (RON) rendah membawa dampak buruk bagi lingkungan. Termasuk pada persoalan kesehatan masyarakat hingga kepentingan perekonomian nasional.
Demikian disampaikan Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nasional Dwi Sawung.
"Ini berdampak kesehatan yang harus ditanggung oleh masyarakat, dan pengaruhnya meluas ke perekonomian juga," ujar Dwi Sawung di Jakarta, Senin (30/11).
Mengingat berbagai dampak buruk itu, maka peralihan penggunaan BBM RON rendah menuju RON tinggi harus segera diimplementasikan. Apalagi secara aturan penerapannya sudah harus dilakukan sejak tahun lalu.
Menurut Dwi, selama ini masyarakat harus menerima beban dan dampak buruk atas penggunaan BBM RON rendah yang membuat kualitas udara semakin buruk dan dapat berpengaruh pada ekosistem global.
Jika kondisi tersebut terus berlanjut, maka dampaknya juga akan terus terakumulasi dan kian membesar.
Dia mencotohkan di DKI Jakarta. Di mana kualitas udara pada lima hingga 10 tahun depan dianggap banyak pihak mulai mengkhawatirkan. Terlebih dengan jumlah kendaraan bermotor yang kian bertambah, bahkan hampir sama dengan jumlah penduduknya.
"Saat ini sudah terjadi krisis iklim. Kalau semua tidak aware dengan kondisi seperti ini, tentu ke depan bakal semakin masif," ucap Dwi.
WALHI mengingatkan pemerintah soal bahaya penggunaan BBM dengan RON rendah terhadap lingkungan dan masyarakat.
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta
- 20 Pelaku Tawuran di Jalan Otista Raya Jaktim Ditangkap Polisi