Wali Kota Batam Pesimis Bisa Kembangkan Destinasi Wisata Baru

Wali Kota Batam Pesimis Bisa Kembangkan Destinasi Wisata Baru
Batam di Kepulauan Riau. Foto: dokumen Batam Pos/JPG

"Karena kita tahu medsos sangat berpengaruh dalam persoalan promosi," sebut mantan wakil walikota Batam ini.

Sebelumnya Rudi mengatakan sektor pariwisata merupakan salah satu yang bisa diharapkan untuk mendongkarak Pendapatan Anggaran Daerah Batam, ketika industri melemah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Pebrialin mengatakan saat ini Batam masih mengandalkan wisata kuliner, perawatan kecantikan, dan perbelanjaan.

"Destinasi kami belum, nanti kita coba cari investor, kita maksimalkan yang ada dulu," kata dia.

Terpisah, Manajer Analisis Bank Indonesia Perwakilan Kepri, Wahyu SetyokoUntuk mengatakan, dunia pariwisata di Kepri khususnya Batam butuh pembenahan. Salah satu kelemahan Batam adalah kurangnya sinkronisasi dan koordinasi antar pemerintah dengan swasta.

"Selain itu, kelemahan industri pariwisata di Batam adalah tenaga kerja yang mahal, infrastruktur yang belum lengkap, fasilitas umum yang kurang memadai dan minimnya event atau pameran sebagai media promosi," ujar Wahyu, kemarin (13/5).

Wahyu telah melakukan riset mengenai peluang jasa pariwisata Kepri menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dan dengan sejumlah kelemahan tersebut maka pariwisata di Kepri berjalan di tempat.

"Dengan berlakunya era MEA sekalipun, tingkat hunian hotel dan pangsa pasar tidak mengalami perubahan," katanya.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi pesimis mengembangkan destinasi baru kepariwisataan di pulau tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News