Wali Kota tak Hadiri Pembukaan Pekan Gawai Dayak, Ini Alasannya

Wali Kota tak Hadiri Pembukaan Pekan Gawai Dayak, Ini Alasannya
Salah satu turis asing menyalami gadis ayu finalis Dara Gawai di lokasi Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32 di Rumah Radakng, Jalan Sultan Syahrir Pontianak, Sabtu (20/5). Foto: RIZKA NANDA/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Pekan Gawai Dayak ke-32 resmi dibuka Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, di Rumah Radangk, Pontianak, Sabtu (20/5).

Hanya saja, pelaksanaan event tahunan tersebut sedikit berbeda tahun ini. Yakni, ditandai kehadiran ratusan aparat kepolisian dan TNI di sejumlah ruas jalan.

Aparat keamanan tampak berjaga-jaga dengan senjata lengkap di dalam dan luar pagar bangunan yang terletak di Jalan Sutan Syahrir Pontianak itu.

Sebab, pembukaan Pekan Gawai Dayak bertepatan dengan Aksi Bela Ulama yang dipusatkan di kawasan jalan protokol, A. Yani.

Ratusan masyarakat yang tumpah ruah dalam euforia PGD sepertinya tak begitu terpengaruh dengan isu-isu miring di media sosial. Walaupun, sedikit banyak kekhawatiran mereka tetap ada.

Seperti disebut Fransiska. Dia bersama keluarganya datang ke Pontianak, Jumat (19/5). Fransiska menginap di rumah salah seorang kerabatnya.

"Was-was juga karena banyak informasi di media sosial, tetapi sepupu saya kemarin bilang situasi aman-aman jak. Makanya kami datang," ucap warga asal Kapuas Hulu ini kepada Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).

Wanita berusia 33 tahun itu mengungkapkan, kedatangannya ke Pontianak ini untuk berbelanja kebutuhan tokonya. Berhubung sedang ada gawai, ia meluangkan waktu untuk sekedar melihat-lihat.

Pekan Gawai Dayak ke-32 resmi dibuka Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, di Rumah Radangk, Pontianak, Sabtu (20/5).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News