Wamendag: Sektor Jasa Punya Peran Penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, sektor jasa berperan penting untuk pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi COVID-19.
“Sektor jasa yang berperan penting untuk recovery ekonomi yaitu jasa telekomunikasi, komputer, dan jasa infrastruktur, seperti jasa keuangan, transportasi, distribusi dan logistik,” kata Wamendag pada sosialisasi persetujuan kerangka kerja Asean di bidang jasa ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS) dan persetujuan perdagangan jasa ASEAN Trade on Services (ATISA) yang disiarkan virtual, Senin (12/4).
Jerry memaparkan moda perdagangan jasa yang paling terdampak adalah yang melibatkan interaksi langsung atau fisik antara penyedia jasa dan konsumen yaitu moda 2 (consumption abroad) dan moda 4 (movement of natural persons).
Situasi tersebut, lanjut dia, mendorong penyediaan secara moda 1 (cross-border supply).
"Yakni online retail, online health, dan online education untuk dimaksimalkan," ujar Jerry.
Menurut dia, perdagangan jasa terbukti mampu meningkatkan perekonomian nasional.
Wamendag Jerry menyampaikan, diperlukan pembangunan sektor jasa yang menyeluruh dan berkelanjutan, dalam rangka mendukung salah satu visi dan misi RPJMN 2020-2024, yakni mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
Oleh karena itu, Jerry menyebut, sosialisasi yang dilakukan tersebut terbilang penting untuk memastikan dan menegaskan manfaat-manfaat dari perundingan yang dicapai.
Sektor jasa berperan penting untuk pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi COVID-19.
- Komisi VI DPR Minta Kemendag dan Penegak Hukum Lebih Tegas Tangani Peredaran Oli Palsu
- PB KAMI Mendesak Kemendag Cabut Izin Perusahaan Pembuat Oli Palsu
- Kemendag Minta Angkutan AMDK Tidak Ikut Dilarang Beroperasi Saat Libur Keagamaan
- Tegas, Pertamina & Kemendag Segel 3 Dispenser SPBU di Karawang
- Demo di Mabes Polri, PB KAMI Minta Polisi Berantas Pembuat Oli Palsu Tanpa Pandang Bulu
- Produk Mamin dan Horeka Indonesia Laris Manis di SIRHA Budapest 2024, Raup Rp 150 Miliar