Wapres Ma'ruf Akui Pembukaan Sekolah adalah Kebijakan Dilematis

Wapres Ma'ruf Akui Pembukaan Sekolah adalah Kebijakan Dilematis
Wapres Ma'ruf Amin. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengatakan kebijakan membuka aktivitas belajar mengajar di sekolah saat pandemi Covid-19 menjadi sebuah dilema bagi pemerintah.

Sebab, anak-anak juga harus diberi perlindungan kesehatan.

“Pembukaan kegiatan sekolah, madrasah dan perlindungan kesehatan menjadi dilema yang sangat sulit bagi Pemerintah. Hasil studi di beberapa negara menunjukkan bahwa gangguan pada pendidikan dapat menyebabkan dampak jangka panjang terutama bagi kelompok rentan," ucap Kiai Ma'ruf.

Hal itu diungkapkan Wapres Ma'ruf Amin dalam webinar bertajuk “Madrasah Diniyah Takmiliyah: Hambatan dan Harapan Menghadapi New Normal” yang diselenggarakan oleh DPP Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKTD), Rabu (24/6).

"Bagi kelompok ini, pendidikan tidak hanya memberikan keamanan dan perlindungan tetapi yang lebih penting adalah juga harapan untuk masa depan,” lanjut Wapres.

Ketua umum nonaktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mendorong lembaga yang bertanggung jawab di bidang pendidikan berinovasi dalam mencari solusi metode pembelajaran bagi siswa dan santri yang efektif terlebih dalam memasuki masa Tatanan Normal Baru (New Normal).

"Misalnya dengan inovasi bentuk pembelajaran kelompok-kelompok kecil dan penyesuaian kurikulum dengan format pembelajaran jarak jauh. Ini perlu dilakukan karena adanya perbedaan karakter antara belajar tatap muka dengan belajar jarak jauh,” jelas Wapres.

Dia menekankan pentingnya melindungi dan menjamin hak para peserta didik di masa normal baru.

Wapres Ma'ruf Amin mendorong lembaga yang bertanggung jawab di bidang pendidikan berinovasi dalam mencari solusi metode pembelajaran bagi siswa dan santri yang efektif di new normal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News