Wapres Patung

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Wapres Patung
Wapres Maruf Amin Foto: Ricardo/JPNN.com

Wapres Boediono yang menjadi wakil SBY pada periode 2009-2014 dengan terang mengatakan bahwa jabatan wapres yang disandangnya selama lima tahun tidak lebih dari jabatan ban serep.

Sebutan ban serep mempunyai makna konotatif yang kurang mengenakkan. Ban serep hanya disimpan di bagasi dan hanya dikeluarkan sesekali jika ban utama kempes atau bocor. Itu pun hanya dipakai sementara saja. Kalau ban utama sudah diperbaiki maka ban serep akan kembali masuk ke bagasi.

Ban serep juga punya kualitas yang lebih rendah dari ban utama. Kalau ban utama tidak pernah bocor atau kempes maka ban serep akan tetap berada di bagasi, tidak disentuh dan akhirnya semua orang akan melupakannya.

Boediono bukan orang sembarangan. Dia seorang profesor ekonomi jempolan lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Boediono sering disebut sebagai ‘’godfather’’ mafia Berkeley menggantikan posisi Widjojo Nitisastro yang menjadi godfather Mafia Berkeley di masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Sebutan Mafia Berkeley melekat kepada para arsitek ekonomi Orde Baru seperi Ali Wardhana, B.J Sumarlin, Emil Salim, dan ekonom seangkatan mereka yang berpusat di UI di bawah pimpinan Widjojo Nitisastro sebagai ‘’the godfather’’.

Mereka adalah para ekonom yang mengikuti mazhab neo-liberal yang sangat pro-pasar dan sangat dekat dengan Amerika. Di bawah kebijakan tim Mafia Berkeley ini ekonomi Orde Baru tumbuh dengan konsisten rata-rata tujuh persen setiap tahun dan menempatkan Indonesia sebagai salah satu Macan Asia.

Namun, kemudian keberhasilan ekonomi Indonesia seperti tersapu angin karena krisis moneter pada 1998. Rezim Soeharto kehilangan dukungan dari Amerika dan akhirnya jatuh setelah berkuasa selama 32 tahun.

Sepeninggalan Widjojo, tongkat estafet Mafia Berkeley beralih kepada Boediono yang dianggap sebagai ‘’the new godfather’’. Anak-anak didik Boediono seperti Sri Mulyani Indrawati, Chatib Basri, Raden Pardede, dan beberapa lainnya mendapatkan posisi strategis pada kabinet SBY.

Boediono dianggap sebagai wapres ban serep, dan Ma’ruf Amin sebagai wapres patung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News