Wardah Tahan Goda

Oleh Dahlan Iskan

Wardah Tahan Goda
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

Tapi begitulah perusahaan multinasional. Selalu mengincar siapa saja. Di seluruh dunia.

Apalagi mereka yang posisi pasarnya lagi terancam. Oleh produk domestik. Seperti Wardah.

Pertama: mereka berusaha menyainginya. Dengan segala cara.

Kedua: membelinya. Mengambil alihnya. Kalau langkah pertama itu gagal.

Ketiga: membunuhnya. Kalau perlu –pinjam syair lagu– dengan cintanya.

Wardah ingin hidup dan berkembang sendiri. Ingin jadi tuan di rumah sendiri.

Kini sudah banyak item yang Wardah nomor satunya. Mengalahkan produk luar negeri. Yang membuat merk-merk asing kian grogi.

Tapi Bu Nurhayati realistis. Sebesar-besar Wardah masih tetap kecil. Dibanding mereka. Dibanding pasar kosmetik keseluruhannya.

Pada 2009 ketika ekonomi masih sulit, Wardah mampu tumbuh 100 persen. Kini ketika banyak pengusaha menyebut perekonomian lesu, Wardah masih tumbuh 40 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News