Warga Australia di Luar Negeri Kemungkinan Harus Menunggu Lebih Lama untuk Pulang

Warga Australia di Luar Negeri Kemungkinan Harus Menunggu Lebih Lama untuk Pulang
Pemerintah Australia mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah kedatangan warganya yang masih tertahan di luar negeri.  (AAP: Paul Miller)

Permintaan dari kepala negara bagian

Keputusan ini diambil melihat banyaknya negara bagian Australia yang sedang 'lockdown', sehingga mendesak Pemerintah Federal Australia untuk melakukan pengurangan demi meringankan beban karantina dan layanan kesehatan yang lebih luas.

Menteri Utama (Premier) Queensland, Annastacia Palaszczuk, sebelumnya telah meminta Kabinet Nasional untuk mengurangi jumlah kuota kedatangan internasional 50 hingga 75 persen.

"Saya menginginkan pengurangan kuota besar-besaran. Kita harus melakukannya sekarang karena kita mengatasi penyebaran virus Delta ini," ujarnya.

Ia juga terus mendesak pemerintah federal untuk membangun fasilitas karantina khusus, terutama di wilayah regional.

"Saya yakin karantina regional merupakan jawaban yang tepat. Hal ini akan mengurangi tekanan di negara bagian di pantai timur, di kota-kota besar," katanya.

Premier Australia Barat, Mark McGowan, sebelumnya mengaku sangat kecewa terhadap apa yang disebutnya sebagai "perjalanan internasional yang tidak perlu" yang dilakukan sejumlah warga Australia.

"Ada sejumlah besar orang yang pergi ke luar negeri beberapa kali. Setiap kali mereka pergi, mereka telah meningkatkan risiko," katanya.

"Hal itu tidak benar. Kita harus menindaknya," tegas Premier McGowan.

Tak hanya jumlah kedatangan internasional yang dikurangi, Pemerintah Australia juga akan mencoba memperpendek karantina menjadi tujuh hari bagi yang sudah divaksinasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News