Warga Binaan di Lapas Tuban Diajarkan Budi Daya Lele dan Ayam

Warga Binaan di Lapas Tuban Diajarkan Budi Daya Lele dan Ayam
Lapas Tuban mengembangkan Wahana Asimilasi dan Edukasi budi daya ayam yang dikerjakan warga binaan. Foto : Ist

Sugeng mengatakan, cara budi daya lele di WAE dilakukan dengan sistem bioflok yang terdiri dari 20 kolam. Satu kolam rata-rata memuat 1.500 benih lele yang ditanamkan di awal budidaya.

Yang menarik, Lapas Tuban juga membuka kesempatan bila masyarakat ingin bergabung melakukan budidaya bersama para warga binaan.

Selama ini, tak hanya ikut bertanam kacang tanah, pepaya California juga aneka palawija di lahan tersebut, warga setempat juga diberi peluang mengambil bibit untuk ditanam sendiri di lahan mereka.

“Yang penting, kita sama-sama maju dan bisa mengambil manfaat,” kata Sugeng.

Tidak hanya hal-hal ‘biasa’, WAE juga mengembangkan budidaya cacing tanah atau (lumbricus rubellus) untuk dibudidayakan.

“Harganya lumayan tinggi dan menguntungkan,” kata Abdul Manan, salah seorang warga binaan Lapas yang tengah menjalani asimilasi di WAE sebelum selesai masa pidana dan kembali ke kampungnya.

Menurut Abdul, cacing tanah berguna untuk kosmetika, bahan obat-obatan dan sarana pertanian, juga pakan ternak.

Tak hanya buat para warga binaan, keberadaan WAE juga dirasakan manfaatnya oleh warga masyarakat setempat.

Budi daya ayam petelor mulai dilakukan warga binaan Oktober 2018 lalu dengan awal 300 ekor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News