Warga Cemas Banjir Tahunan

Warga Cemas Banjir Tahunan
Warga Cemas Banjir Tahunan

jpnn.com - JAKARTA - Di penghujung tahun, awan hitam mulai menggelayut di sisi barat Jakarta. Sebagian besar warga yang bermukim di kawasan langganan banjir seperti Kebon Jeruk, Cengkareng, dan Kalideres mulai cemas. Khawatir, banjir tahunan kembali merendam rumah-rumah mereka.

Di wilayah RW01 Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng atau biasa disebut Kampung Apung, warga secara swadaya merenovasi Mushola Nurul Hikmah di RT10 yang selalu menjadi tempat pengungsian banjir setiap tahunnya.

Menurut salah satu warga, Juhri (50), perbaikan itu juga bentuk persiapan warga menghadapi banjir. "Mushola ini tiap tahun kita perbaiki juga karena selalu rusak akibat terendam banjir," katanya kepada INDOPOS (JPNN Grup), Minggu (2/11).

Diakuinya, memasuki November ini warga mulai cemas. Banjir dahsyat kembali mengepung kampung yang terendam lebih dari 24 tahun itu. Terlebih, sampah dan eceng gondok yang menumpuk di genangan masuk ke rumah-rumah warga saat banjir datang.

Warga sangat ketakutan, eceng gondok tak hanya membawa penyakit, tapi juga ular dan serangga yang selama ini menjadi sarang. "Dulu di rawa-rawa makam itu masih alang-alang dan rumput sedikitnya bisa menghalau sampah. Tapi kalau eceng gondok justru bisa terbawa arus, gak bohong warga sangat ketakutan," katanya.

Di RW05 Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk juga demikian. Warga resah dengan kondisi pintu air di RT03 yang tidak terpelihara.

"Kalau bisa mah, biarin aja dibuka. Karena kalau ditutup itu yang kasihan warga di RT03,05 dan 013 yang selalu kebanjiran. Biar merata, kita minta dibuka saja," kata Ketua RW05 Kedoya Selatan, Sumardi Ramelan (51).

Ia pun mengakui, kecemasan warga  saat memasuki bulan November cemas dengan banjir kiriman yang mendadak datang di malam hari. Seperti tahun-tahun sebelumnya, banjir setinggi 80-170 centimeter selama beberapa pekan bertahan di di 13 RT wilayah tersebut.

JAKARTA - Di penghujung tahun, awan hitam mulai menggelayut di sisi barat Jakarta. Sebagian besar warga yang bermukim di kawasan langganan banjir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News