Warga dan DPRD Kompak Dukung Ojek Online Beroperasi di Batam

Menurut dia, seharusnya pemerintah daerah bijaksana menyikapi keberadaan ojek online. "Saya pilih Gojek karena kenyamanan ini," kata Azia.
Anggota Komisi III DPRD Kota Batam, Rohaizat mengaku tak setuju dengan keputusan Dishub tersebut. Karena sejauh ini tanggapan masyarakat Batam akan kehadiran transportasi online seperti Gojek dan Wakjek sangat baik.
"Saya menyuarakan apa yang saya dengar langsung dari masyarakat," ucapnya.
Apalagi, kata dia, dengan kondisi perekonomian Batam yang semakin menurun. Dengan hadirnya Gojek dan Wakjek paling tidak membuka lapangan pekerjaan yang cukup banyak.
Hanya dengan modal motor dan surat-surat lengkap, pengangguran-pengangguran yang semakin banyak tersebut bisa berkurang.
"Terus terang saya juga salah satu pelanggan ojek online ini. Selain biayanya relatif murah, pelayanan oke, motornya juga bersih-bersih," kenangnya.
Pada perusahaan transportasi online, Rohaizat berharap agar segera melengkapi syarat yang diminta pemerintah. Soal penolakan ojek konvensional, dia mengaku sah-sah saja.
"Namanya juga kita di negara demokrasi. Tapi percayalah, rezeki itu tidak akan tertukar," tutur politikus PKS tersebut.
Dinas perhubungan (Dishub) Kota Batam melarang ojek online beroperasi di Batam, Kepulauan Riau.
- Ekonom Respons soal Wacana Ojol jadi Karyawan Tetap
- PSN Rempang Eco City Tak Masuk Perpres yang Diteken Prabowo, Rieke: Batal!
- Ekonom Ini Menilai Komisi Ojol tak Perlu Diatur Pemerintah
- Gandeng Telkomsel, Pegatron Resmikan Smart Factory Berbasis AI dan 5G di Batam
- 30 WN Vietnam Ditangkap, 2 Kapal Ikan Ilegal Diamankan di Perairan Indonesia
- Kurir Pengirim Paket Kepala Babi ke Kantor Tempo Diperiksa Polisi, Begini Hasilnya