Warga Diimbau Tak Lakukan Takbir Keliling, Begini Alasan Kepolisian
"Tujuan kami untuk melakukan langkah antisipasi perayaan malam Lebaran, mengingat sudah menjadi kebiasaan warga untuk melakukan takbir keliling dengan menggunakan pengeras suara dan kendaraan besar," ujarnya.
Dia mengatakan kegiatan takbir keliling memiliki risiko yang besar.
Selain menyebabkan kemacetan di jalan umum, juga menimbulkan kerumunan yang berpotensi menyebarkan virus Corona, serta ada risiko kecelakaan lalu lintas.
"Selain mengakibatkan kemacetan di jalan umum dan juga menimbulkan kerumunan, juga berisiko menyebabkan kecelakaan yang bisa merenggut korban jiwa," ucapnya.
Dengan adanya pertemuan dengan Polres Malang tersebut, Paguyuban Sound System Wagir sepakat tidak melaksanakan takbir keliling.
Paguyuban akn mengemas kegiatan takbir dengan melaksanakannya di masjid-masjid yang ada di desa masing-masing.
Polres Malang juga menghimbau dan mengajak anggota paguyuban tetap menjaga keamanan lingkungan guna terciptanya situasi yang kondusif dan menghimbau agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Tercatat, di wilayah Kabupaten Malang secara keseluruhan ada sebanyak 25.773 kasus konfirmasi positif Covid-19 dengan menyisakan tujuh kasus aktif.
Warga diimbau tak melakukan takbir keliling jelang perayaan Idulfitri 1443 Hijriah, begini alasan kepolisian.
- Jalin Sinergi Pengawasan dengan Kepolisian, Bea Cukai Mataram Raih Penghargaan
- Tidak Pulang Sejak Malam Takbir, Bocah Ditemukan Tewas
- Sambut Lebaran, Pengurus Masjid, Ormas dan Instansi Ikuti Takbir Keliling
- Kapolda Metro Jaya Mengimbau Warga DKI tak Takbir keliling
- Inovasi Kepolisian Dalam Health Security dan Manajemen Krisis
- Pengamat Apresiasi Langkah Polri Merekrut 10 Ribu Anggota Baru untuk di Papua