Warga Indonesia di Australia Tak Sabar Kunjugi Keluarganya, Tetapi Masih Ada Ketidakpastian

Warga Indonesia di Australia Tak Sabar Kunjugi Keluarganya, Tetapi Masih Ada Ketidakpastian
Walau tiket penggantinya harus digunakan sebelum Desember, Erna Sukardi mengatakan mungkin tidak akan bepergian ke Indonesia dalam waktu dekat. (Supplied.)

Meski masa karantina sudah dipangkas, Erna mengatakan tetap saja akan waktu yang dihabiskan untuk melakukan karantina di hotel, sementara ia hanya mendapat cuti akhir tahun selama dua minggu.

Erna mengatakan karena sebagian anggota keluarga besarnya sudah berusia lanjut, ia terpaksa memikirkan ulang rencananya untuk berkunjung ke Indonesia.

Belum lagi ia mengatakan sudah mendengar banyak cerita dari anggota keluarga yang tiba-tiba sakit dan kemudian meninggal.

"Saya betul-betul ingin pulang, bisa bicara lagi dengan mereka, memeluk mereka. Kalau itu bukan pertemuan yang terakhir, ya itu bagus. Tapi bisa saja itu menjadi pertemuan kami yang terakhir."

"Tapi di saat yang sama, banyak hal yang tidak pasti saat ini."

Departemen Luar Negeri Australia (DFAT) minggu lalu sudah menurunkan peringatan 'jangan bepergian' ke Indonesia.

Seperti yang diumumkan situs Smartraveller, Indonesia sekarang masuk dalam kategori 2 yang berarti "perlunya kewaspadaan tinggi terkait COVID-19 dan situasi perjalanan internasional yang masih kompleks".

"Warga Australia harus mempertimbangkan persyaratan dari maskapai, transit dan negara tujuan, juga pengaturan kembali ke Australia sebelum membuat keputusan ke mana mereka akan pergi," kata DFAT dalam pernyataannya.

Banyak warga asal Indonesia di Australia masih ragu untuk memesan tiket ke Tanah Air karena sejumlah alasan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News